Sang Nabi Teladan yang Abadi
Alfidhiya Zitazkiya Fika
Sebagai seorag muslim, sudah menjadi
kewajiban kita untuk selalu bersyukur. Karena, derajat seorang muslim adalah
mulia. Dan menjadi seorang muslim, adalah sebuah kenikmatan yang tiada tara.
Ketika kita menjadi seorang muslim, kita bersaksi, bahwa kita beriman kepada
Allah dan Rasulnya. Kenikamatan menjadi seorang muslim, adalah karena kita
adalah umat dari Nabi yang diutus terakhir. Dari sekian banyak nya Nabi, kita
ditakdirkan menjadi umatnya. Nabi Muhammad adalah Nabi terbaik yang pernah ada.
Pemimpin para Nabi sebelumnya. Dan yang akan menjadi penolong serta naungan di
akhirat kelak.
Di hari akhir nanti, di saat semua
orang kepanasan, kehausan, tidak ada yang bisa menolong terkecuali Nabi
Muhammad seorang. Nabi Muhammad lah satu satunya pemberi syafaat ketika kita
membutuhkannya. Nabi Muhammad memberikan umatnya minum, dan memberika naungan
yang begitu luas. Meskipun Nabi Muhammad adalah manusia terbaik yang ada di
muka bumi ini, tetapi masih ada yang tidak menyadari akan kenikmatan menjadi
seorang muslim. Banyak yang hanya menganggap bahwa mnejadi seorang muslim tidak
lah memiliki keuntungan apapun. Dari sekitar 1,5 miliar umat islam yang ada di
muka bumi, bisa jadi hanyalah 1 miliar yang benar benar serius dalam mendalami
apa yang sudah diajarkan Nabi.
Maka dari itu, kita sebagai umatnya
yang ingin merasakan kenikmatan menjadi seorang muslim, kta harus belajar
terlebih dahulu. Belajar dari keteladanan Nabi Muhammad. di dalam kesempatan kali
ini, saya akan menjalaskan ulang apa yang sudah didampaikan oleh ustadz Adian.
Yaitu tebtang Nabi Muhammad sang teladan abadi. Ada dua hal, yang harus kita
pelajri dalam keteladanan Nabi. Yaitu :
1.
Menjadikan
Nabi Muhammad Sebagai Suri Tauladan yang Abadi.
Allah berfirman, dalam surat Al-Ahzab ayat 21 yang artinya :
“sunguh telah ada suri tauladan yang
baik pada diri Rasulullah bagimu.”
Di dalam kandungan ayat diatas,
sudah sangat jelas bahwa dalam diri Nabi Muhammad ada suri tauladan yang baik. Suri
tauladan, secara makna yaitu, contoh yang baik, yang pantas ditiru oleh yang
lain. maka dari itu, dengan memahami maknanya saja, kita sudah tahu bahwa Nabi
Muhammad lah satu satunya suri tauladan terbaik. Yang harus kita idolakan, kita
harus banggakan sebagai suri tauladan yang baik.
Memang, mengidolakan sesuatu dari
pada kenikmatan dunia adalah fitrahnya manusia. Akan tetapi, jangan kita
jadikan alasan tersebut untuk meletakkan hal yang duniawi di dalam hati. Jangan
kita “LEBIH” mencintai selain dari pada Allah dan Rasulnya.
Sebagai seorang muslim, yang harus
kita idolakan lebih dari siapapun adalah manusia yang paling sempurna di dunia
ini. yaitu Nabi Muhammad. karena, Nabi Muhammad adalah puncak dari kebaikan.
Apapun yang Nabi ajarkan kepada kita adalah kebaikan. Dalam sebutan ‘puncak
dari kebaikan’, bukan hanya akhlaq Nabi saja yang baik. Namun segala sesuatu
yang ada dalam diri Nabi.
Dari mulai tubuh, cara melakukan
kegiatan yang kecil, sampai mengambil keputusan pun semua nya baik. bahkan jauh
sebelum Nabi Muhammad di angkat menjadi Nabi, Nabi Muhammad sudah aktif dalam
melakukan kegiatan kegiatan baik. Seperti misalnya Nabi Muhammad membantu
masyarakat yang kesulitan, menjaga anak kecil, dll. Maka dari itu, Nabi Muhammad sudah mendapatkan gelar al-amiin.
Yaitu yang terpercaya dari para masyarakat. Nabi Muhammad mendapat gelar
tersebut tidak lepas dari sifat mulianya yaitu peduli. Peduli terhadap semua
hal yang menyangkut kebaikan.
Dari sini, kita bisa belajar bahwa
Nabi mengajarkan kita sifat peduli sejak kecil. Maka dari itu, kita sebagai umatnya, harus pula peduli.
Peduli terhadap sesama, lingkungan, saudara, hewan, tumbuhan, dll. Nabi
Muhammad bersabda, bahwasannya,
“Barangsiapa yang
bangun pagi. Dia tidak memedulikan umat islam lainnya, maka ia bukan lah bagian
dari umat islam.”
Umat islam, sebagai mana yang
diajarkan Nabi Mhammad, harus peduli satu sama lain. mau itu yang berada di
dekat kita, ataupun yang ada di daerah yang jauh. uamt islam itu, bagaikan 1
tubuh. Jika ada 1 bagian yang terluka, maka yang ikut merasakan sakit adalah
semua baginnya. Maka dari itu, semuanya bergotong royong agar bagian yang
terluka itu tidak menjadi sakit lagi. Umat islam itu kompak. Umat islam
semuanya bersaudaa, saling mencintai.
Nabi Muhammad, diluar dari pada
memedulikan lingkungan sekitar atau pun yang lainnya, Nabi Muhammad lebih
peduli terhadap umatnya. Setiap waktu, Nabi Muhammad memikirkan bagaimana nasib
umatnya. bahkan, ketika di penghujing ajalnya pun Nabi Muhammad masih saja
memikirkan umatnya. “ummatii ummatii ummatii”. Nabi Muhammad memikirkan
bagaimana umatnya jika ia sudah tiada. Bukan hanya itu, namun ketika di akhirat
pun Nabi Muhammad masih memikirkan umatnya.
Sungguh melimpah kasih sayang Nabi
kepada kita. Nabi adalah teladan yang abadi. Sampai sekarng pun keteladanan
nabi masih ada, bahkan pada diri kita, aktifitas yang kita lakukan tidak lepas
daripada apa yang diajarkan Nabi Muhammad. tidak ada orang yang bisa menyamai
Nabi Muhammad. dalam sekian banyaknya Nabi, hanya Nabi Muhammad seorang lah
yang namanya tidak kita lupakan dalam kegiatan sehari hari.
Setiap hari, di dalam adzan, dalam
doa, dalam shalawat, dalam shalat, tidak lepas dari mengucapkan nama Nabi
Muhammad. Sungguh terpuji Nabi Muhammad. sampai sampai hanya dengan menyebutnya
saja, kita sudah mendapat pahala. Perumpamaan ketika kita memuji Nabi Muhammad
adalah seperti gelas yang diisi air. Semakin sering kita menyebut nama nya,
semakin banyak pula isi dari gelas tersebut. Bahkan sampai tumpah dan meluber
kebaikannya. Bayangkan, jika 1 miliar orang memuji namanya setiap hari, di
dalam shalat, di dalam doa, di dalam doa, shalawat, dll. Pasti sudah tidak
tertampung lagi kebaikan Nabi Muhammad.
2.
Nabi
Muhammad suri tauladan yang sempurna dalam semua bidang.
Allah berfirman di dalam Al-Qur’an surat at-Taubah ayat 24 yang
artinya ;
“katakanlah jika bapak bapakmu,
anaka anak mu, saudara saudara mu, istri istri mu,keluargamu, harta kekayaan
yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah
rumah tempat tinggi yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan
Rasulnya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan
keputusannya.” Dan Allah tidak memberikan petunjuk bagi orang yang fasik”
Dari ayat di atas, bisa disimpulkan
bahwasannya Allah memberikan peringatan kepada kita, bahwasannya apabila kita
lebih mancintai apa yang dititipkan oleh Allah kepada kita, dari pada Allah
yang memiliki dan rasulnya, serta lebih mennncintai hal tersebut dari pada
berjihad di jalan Allah, maka tunggulah sampai Allah mengambil keputusan.
Maskudnya adalah, Allah akan menentukan hukuman bagi orang yang seperti ini.
Bukan hanya dihukum oleh Allah, namun hal itu juga bisa menyakitkan bagi Nabi
Muhammad.
Di dunia ini, tidakada umat agama
lain yang memiliki tauladan terbaik selain islam. Allah lah yang telah
menjadikan islam satu satunya agama yang sempurna. Dengan diutusnya contoh yang
paling sempurna. Sempurnanya Nabi Muhammad mnecakup seluruh apa yang ada
didalam kegiatan sehari hari. Profesi apapun itu, Nabi selalu mengajarkan cara
menyelesaikan kegiatan dengan baik.
Nabi Muhammad adalah guru terbaik.
Bisa mengajarkan siapapun. Dari mulai anak kecil sampai kakek kakek sekalipun.
Nabi bisa meluluhkan hati sekeras apapun. Contohnya adalah umar bin Khattab.
Umar bin khattab adalah seorang yang keras hatinya. Namun ketika bertemu Nabi,
luluh hatinya. Dan dia pun masuk islam. bukan hanya umar, Khalid bin walid pun
demikian. Dibuat hatinya yang membenci Nabi menjadi sangat mencintainya.
Setelah mengetahui hal hal yang ada diatas,
muncul pertanyaan dalamm benak kita yakni, “Bagaimana
mengaplikasikannya di kehidupan kita?”
Caranya mengaplikasikannya adalah, dengan mendekati model yang seperti Nabi Muhammad yang
ideal. Kita harus membiasakan diri kita dengan apa yang telah diajarkan oleh
Nabi. Semakin kita sering melakukannya, semakin pula hal itu melekat pada diri
kita. Mulailah dengan tahap tahap yang kecil.
Lalu tingkatkan sedikit demi sedikit.
Sifat Nabi, yang sudah diajarkan
kepada kita memang banyak. Namun, inti dari semuanya terbagi menjadi 3 bagian.
Yaitu :
1.
Jujur.
Jujur, adalah bagian penting dari
kehidupan seorang muslim. Karena, kia sebagai mausia, tidak bisa lepas dari
berkata kata. Dan perkataannya seorang muslim adalah yang selalu jujur. Karena
Nabi tidak pernah mengajarkan bohong kepada kita. Jadi janganlah kita berkata
bohong kepada siapapun. Mau kepada yang lebih tua, atau kepada yang lebih muda
sekalipun.Meskipun berkata dengan jujur itu kadang membuat kita mendapat
masalah, pahit dan tidak enak, tetapi kita tidak boleh berpaling dari apa yang
diajarkan Nabi kepada kita. Yaitu berkata benar atau jujur. Saking pentingnya
berkata jujur, Nabi saja sampai bersabda, bahwasannya “berkata lah yang baik,
jika tidak bisa, maka lebih baik diam”.
Mengapa demikian? Bukankan kita
tidak akan mendapat pahala? Hal itu dikarenakan, jika kita tidak diam, maka
kita hanya akan mendapat dosa. Dan jika kita berusaha diam, maka kita akan
terhindar dari dosa. Memang, manusia tidak bisa lepas dari kesalahan. Dan semua manusia pastinya pernah berbohong.
Namun, ada baiknya jika kita langsung bertaubat dan tidak mengulanginya.
2.
Semangat.
Nabi Muhammad, sangat suka terhadap
umatnya yang dalam meraih sesuatu, dia melakukannya dengan panuh semangat.
Karena, Allah juga menyukai hambanya yang selalu semangat. Jika orang yang non
muslim saja semangat dalam belajar, dalam bekerja, dalam meraih impiannya. Masa
kita yang muslim, yang diajarkan oleh Nabi untuk semangat, tidak semangat dalam
menjalani hidup? Maka dari itu, semangatlah dalam meraih cita cita.
3.
Peduli.
Sebagaimana yang sudah dibahas di
atas, umat islam adala umat yang peduli terhadap sesamanya. Umat islam bagaikan
1 tubuh yang selalu kompak.
Komentar
Posting Komentar