Mencintai dan Membela Nabi Melalui Medsos
Alfidhiya Zitazkiya Fika
Sebagai seorang muslim, sudah
menjadi kewajiban bagi kita untuk mencintai dan membela Nabinya. Ada lebih dari
puluhan ayat dan hadits yang memerintahkan kita untuk mencintai Nabi dan membelanya.
Khususnya, yaitu pada era yang sekarang ini, sudah bukan hal yang asing lagi jika ada yang
tidak suka dengan Nabi Muhammad. kita sebagai umatnya, tidak mugkin hanya
tinggal diam saja, namun kita harus membela Nabi kita yang seringkali di caci dan maki oleh mereka
yang membenci Nabi.
Namun, sebelum kita membenarkan
pemahaman mereka yang membenci Nabi, ada baiknya jika kita belajar terlebih
dahulu. Bagaimana cara kita agar bisa mencintai dan membela Nabi dengan benar.
Pada kesempatan kali ini, saya akan mengulas ulang materi yang sudah
disampaikan oleh ustadz Munawwar. Yaitu tentang bagaimana agar kita mencintai
dan membela Nabi dengan benar.
Alasan kita Mencintai Nabi
Dalam mencintai sesuatu atau
seseorang, tentu kita membutuhkan alasan yang kuat dan mendasar. Jika ada orang
mencintai sesuatu atau seseoang tapi tidak memiliki alasan, maka cinta dia
tidak akan bertahan lama. Karna yang membuat cinta itu bertahan, adalah alasan
itu sendiri. Bagi umat islam, tentu kita memiliki alasan yang kuat untuk
mencintai Nabi nya. Alasan tersebut terbagi menjadi 3 bagian. Yaitu;
Berkaitan dengan sosok
Alasan yang pertama ialah, berkaitan dengan sosok Nabi Muhamad. Sosok dalam artian bahasa, yaitu wujud dari sesoerang. Semakin sosok tersebut semakin sempurna, maka semakin besar pula kecintaan orang yang mencintainya. Sosok Nabi Muhammad sendiri, adalah sosok yang paling sempurna. Sempurna dalam segi akhlaq, keterampilan, perilaku, dll. Jika kita saja bisa mencintai sosok yang tidak sempurna dan banyak kekurangannya, bagaimana bisa kita tidak mencinta sosok yang paling mulia derajatnya dan diakui oleh selruh dunia? berkaitan akan hal ini, Allah berfirman dalam surat at-Taubah ayat 128 yang artinya:
“Sungguh telah datang kepadamu
seorang rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaanmu. Sangat menginginkan keimana dan keselamatan
bagimu, amat belas kesihan lagi penyayang terhadap orang orang muslim.”
Dari ayat diatas, kita bisa lihat bahwa
sosok Nabi yang bisa merasakan penderitaan umatnya. Nabi adalah sosok yang
sangat memperhatikan umatnya. maka dari itu beliau mempunyai sosok yang begitu
penyayang. Nabi selalu menginginkan umatnya dalam keadaan selamat dan dalam
keimanan yang kuat. Sungguh Nabi Muhammad adalah sosok yang sangat sempurna.
Faedah yang akan diperoleh
Ketika seseorang mencintai Nabi
Muhammad, tentunya akan memperoleh faedah dari apa yang is cintai. Disini,
faedahnya terbagi menjadi tiba bagian. Diantaranya yaitu ;
a.
Mendapatkan
manisnya iman.
Dari Anas bin Malik mengatakan
tentang faedah yang pertama ini. Yakni ada tiga perkara yang membuat sesorang
akan mendapatkan manisnya iman. Yang pertama yaitu, lebih mencintai Allah dan
Rasulnya ketimbang hal lain. lalu yang kedua, yaitu mencintai saudaranya karena
Allah, bukan karena perkara yang lain. Kemudian yang ketiga, adalah membenci kekufuran
sebagaimana membenci terhadap api neraka.
Dari perkatannya Anas diatas, bisa kita simpulkan bahwasannya salah satu dari tiga perkara untuk mendapatkan manisnya iman adalah dengan mencintai Allah dan Rasulnya ketimbang hal yang lain. Memang, dengan kita mendahulukan Allah dan Rasulnya, serta mengejar tujuan akhirat, maka kita akan mendapatkan dunia dan seisinya. Namun, jika yang kita kejar hanyalah urusan dunia semata, maka kita tidak akan bisa meraihnya. Perumpamaannya adalah seperti kita sedang berlari dibawah terik matahari. Jika kita terus berlari ke arah yang ingin kita tuju, maka bayangan kita akan ikut serta tanpa perlu kita kejar. Namun sebaliknya, jika yang kita kejar adalah bayangan tersebut, dan kita melupakan tujuan yang utama, maka kita tidak akan pernah menggapai bayangan tersebut.
b.
Nabi
Muhammad akan menjadikan orang tersebut bersamanya di akhirat.
Dari Anas bin Malik, bercerita
bahwasannya ketika itu ada seseorang yang bertanya kepada Nabi Muhammad. orang
itu bertanya tentang kapan terjadinya hari kiamat. Nabi Muhammad ketika
ditanyai itu bukan langsung menjawab, tetapi justru bertanya balik kepada yang
bertanya itu.
“Apa yang sudah kamu persiapkan untuk menghadapinya (hari kiamat)?”
Kemudian orang tersebut menjawab, “Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hal tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah, namun yang aku siapkan adala cinta ku kepada Allah dan Rasulnya.”
Kemudian,
setelah orang itu berkata demikian, Nabi menjawab dengan singkat yang artinya:
“kamu akan bersama dengan yang kamu cintai.”
Dari dialog Nabi dengan sang sahabat
itu, kita bisa menyimpulkan bahwa Nabi ingin menjadikan orang yang mencintainya
bersama dengannya. Kita sebagai umatnya yang ingin bersama dengannya, maka kita
harus terlebih dahulu mencintai Allah dan Rasulnya melebihi apapun yang ada di
dunia ini.
c.
Memperoleh
kesempurnaan iman.
Nabi Muhammad SAW bersabda :
“Seseorang
tidaklah beriman dengan sempurna hingga aku lebih dicintainya dari anak dan
orang tuanya serta menusia seluruhnya”
Sabda Nabi Muhammad yang ada diatas,
sudah mennjelaskan kepada kita bahwasannya, seseorang tidak akan sempurna
imannya sebelum ia mencintai Nabi Muhammad melebihi dari pada cintanya kepada
anak dan orangtuanya sendiri.
Bukti cinta kepada Nabi
Bukti cinta kita kepada Nabi, ada 3 perkara. Yaitu :
1.
Beradab
disisi Nabi.
Diantara bentuk adab kepada Nabi ialah memuji beliau. Pujian yang paling utama adalah shalawat, dan salam kepada beliau. Mengenai hal ini, Nabi bersabda:
“orang yang bakhil (pelit) adalah yang apabila namaku disebut di sisinya, dia tidak bershalawat kepadaku.”
Dari sabda Nabi tersebut, bisa kita simpulkan
bahwasannya ketika nama nabi disebut dan kita mendengarnya, kita harus bershalawat
kepada Nabi. agar kita tidak termasuk dalam golongan orang yang pelit.
2.
Membenarkan
segala yang disampaikan Nabi.
Kita sebagai umatnya, harus
mencontoh Nabi serta berpegang teguh pada petunjuknya. Di dalam Al-Qur’an surat
ali-Imran di katakan, bahwasannya jika kamu benar benar mencintai Allah,
ikutilah aku (Nabi Muhammad). Niscaya Allah akan mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Jika kita renungi kembali, ayat ini diturunkan untuk umat islam yang
mnecintai Allah, agar mengikuti Nabi Muhammad. karena nantinya Allah pun akan
mengampuni dosa, serta mengasihi.
3.
Membela
Nabi Muhammad.
Membela dan menolong Nabi, adalah
salah satu tanda kecintaan dan pengagungan. Allah berfirman dalam surat
al-Hasyr yang intinya, orang fakir yang hijrah, namun diusir dari kampungnya,
dan dari harta bendanya karena mencari karunia dari Allah dan keridhaannya,
maka ia adalah orang yang benar.
Dari ayat ini, kita bisa simpulkan
bahwa sang faqir tersebut sedang mencari karunia dan ridha Allah, namun ia
diusir. Tetapi, meskipun begitu dimata Allah dia adalah orang yang benar.
Karena tidak ada seorang pun yang salah jika ia sedang dalam mencari karunia Allah serta
ridho nya.
Mengapa kita harus membela Nabi?
Karena sudah diperintah untuk membela Nabi. Dan sudah ada didalam Al-Qur’an. Banyak ayat yang memerintahkan kita untuk membelanya. Salah satuya ada didalam surat Al-Hajj ayat 40 yang artinya:
“sungguh Allah akan menolong orang yang membelanya. Sesungguhnya
Allah maha kuat lagi maha perkasa”.
Sikap Nabi terhadap para penghinanya
Ada dua sikap nabi ketika menghadapi
para penghinanya. Yaitu memaafkan dan tegas. Nabi Muhammad akan memaafkan orang
yang menghinanya. Apabila itu terkait dengan kepribadian Nabi, Nabi tidak
memarahi atau menghukumnya, akan tetapi Nabi memaafkannya. Namun, jika sang
penghina itu menghina Allah dan agama islam, Nabi tidak lagi ragu untuk
membuhunya. Karena itu sudah keterlaulan dan diluar batas syariat Islam.
Membela Nabi di Lini Medsos
Seringkali, kita menemukan di media
sosial, orang yang tidak suka kepada agama islam, dan juga Nabi Muhammad. ada
yang mencela, mengina, membuat animasi, mengarang cerita, menyebarkan berita
bohong, dan masih banyak lagi. Kita sebagai umat islam, tidak boleh diam ketika
ada yang menghina junjungan kita. Jika mereka menghina dengan kalimat, maka balaslah mereka dengan
kalimat pula. Buatlah kalimat yang menunjukkan bahwa kita membelanya, bukan
malah sebaliknya. Karena terkadang banyak yang salah paham hanya dengan satu kalimat
saja. kita harus menghadapinya dengan akal, Janganlah dengan ego tersendiri.
Karena bisa jadi jika kita menuruti
ego, maka kita sendirilah yang akan terjerumus ke dalam lubang yang sudah kita
gali. Kita harus bisa bijaksana dalam menyelesaikan masalah, seperti halnya Nabi Muhammad.
buatlah kalimat yang bisa meyakini mereka, bahwa apa yang mereka katakan
tidaklah benar. Namun, apabila mereka yang membenci Nabi sudah menghina Nabi
dengan tindakan, kita janganlah membalasnya dengan kalimat seperti halnya
diatas. Akan tetapi,
kita balas mereka dengan tindakan pula. Umat islam itu kuat. Tidak mungkin umat
islam hanya menyaksikan saja agama serta Nabinya dihina hina. Kita bisa
diskusi dengan para pembesar ulama dan mengadakan aksi BELA NABI. Namun, tetap
kita dalam syariat yang sudah diajarkan Nabi. Kita tidak tergesa gesa, kita
tenang dalam menghadapinya, jangan sampai terbawa oleh permainan mereka. Wallahu A'lam.
Bagus
BalasHapus